Sumpah pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan
Indonesia.Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya Negara
Indonesia .Ikrar ini menegaskan cita-cita akan adanya tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia yang menyatakan kesatuannya.
Pemuda yang sejatinya adalah pelanjut
tongkat estafet bangsa Indonesia yang mempunyai pandangan visioner dengan
semangat yang menggebu-gebu dibarengi mentalitas yang tinggi dan kemapanan
berpikir yang tersistematis dengan kekuatan fisik yang menopang pemuda untuk
berdiri kokoh. Namun seiring bertambah tuanya umur bangsa Indonesia (87 tahun)
hakikat seorang pemuda yang telah disebutkan diatas serasa telah hilang ditelanarus
globalisasi, dan westernisasi yang mengakibatkan bangsa kita menjadi hedonis. Cita-cita
bangsa yang diharapkan diteruskan para pemuda dirasa tidak akan tercapai
apabila pemuda itu sendiri telah melupakan hakikatnya sebagai pemuda. Sangat
wajar jika bangsa kita mudah diintervensi oleh bangsa lain bahkan yang paling
miris ketika bangsa Indonesia dirusak oleh bangsanya sendiri bisa dibuktikan
dengan realitassekarang yang ada di masyarakat, parapelajar di Indonesia
lambatlaunmelupakanmaknadarisumpahpemudaitusendiri.
Sehingga para pemuda Indonesia juga melupakan akar budaya dan adat istiadat bangsa ini. Makna persatuan
dan kesatuan yang tertuang sangat jelas dalam “SUMPAH PEMUDA”
sudah sangat pudar, terbukti dengan banyaknya kejadian-kejadian yang
tidak merepresentasikan makna tersebut seperti :
Tawuran antar pelajar, tawuran antar desa, dan lebih memprihatinkan lagi tawuran antar mahasiswa. Jelas ini menjadi tandatanya besar bagi kita yang mengetahui atau mendalami makna ikrar tersebut. Mengapa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sakit, bangsa
yang mudah terprovokasi oleh isu-isu yang kebenarannya masih dipertanyakan,bahkan cenderung mementingkan diri sendiri (egois).Sumpah
yang telah tertanam sejak zaman dahulu dan dipegang teguh oleh seluruh kalangan
masyarakat telah dikhianati oleh mayoritas pemuda sekarang, janji yang sudah
diucapkan dilacuri oleh bangsa.
Memang
layak menjadi bahan renungan untuk kita semua sebagai generasi muda yang menjunjung tinggi BHINEKA TUNGGAL IKA, yang menjadi alat pemersatu bangsa, yang dilandasi dengan semangat gotong royong, yang sejatinya hal ini sangat sakral dalam kehidupan masyarakat. Padahal alangkah indahnya hidup dalam perdamaian,saling memberi, saling mengasihi,dan saling menyayangi menjadi modal dasar untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa serta Negara ini.
Karena pejuang-pejuangterdahulu
yang membuat kita bebas dari penjajahan.Mereka berjuang tanpa pamrih dan tidak pernah memikirkan upah, jangankan upah nyawa merekapun menjadi taruhan agar Negara
Indonesiatetap MERDEKA.
“untuk KAU yang sadar, jangan hanya DIAM. Jika kau DIAM, maka KAUlah
yang paling berdosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar