IBX5A43DB1EB40C4

Entri yang Diunggulkan

Politeknik APP Jakarta

Politeknik APP Jakarta (dahulu Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta ) adalah pendidikan tinggi yang berada dalam pengelolaan Pusat Pen...

Rabu, 28 Oktober 2015

”TERGERUSNYA SEMANGAT PEMUDA PEMUDI INDONESIA”

Sumpah pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya Negara Indonesia .Ikrar ini menegaskan cita-cita akan adanya tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia yang menyatakan kesatuannya.

Pemuda yang sejatinya adalah pelanjut tongkat estafet bangsa Indonesia yang mempunyai pandangan visioner dengan semangat yang menggebu-gebu dibarengi mentalitas yang tinggi dan kemapanan berpikir yang tersistematis dengan kekuatan fisik yang menopang pemuda untuk berdiri kokoh. Namun seiring bertambah tuanya umur bangsa Indonesia (87 tahun) hakikat seorang pemuda yang telah disebutkan diatas serasa telah hilang ditelanarus globalisasi, dan westernisasi yang mengakibatkan bangsa kita menjadi hedonis. Cita-cita bangsa yang diharapkan diteruskan para pemuda dirasa tidak akan tercapai apabila pemuda itu sendiri telah melupakan hakikatnya sebagai pemuda. Sangat wajar jika bangsa kita mudah diintervensi oleh bangsa lain bahkan yang paling miris ketika bangsa Indonesia dirusak oleh bangsanya sendiri bisa dibuktikan dengan realitassekarang yang ada di masyarakat, parapelajar di Indonesia lambatlaunmelupakanmaknadarisumpahpemudaitusendiri.

Sehingga para pemuda Indonesia juga melupakan akar budaya dan adat istiadat bangsa ini. Makna persatuan dan kesatuan yang tertuang sangat jelas dalam “SUMPAH PEMUDA” sudah sangat pudar, terbukti dengan banyaknya kejadian-kejadian yang tidak merepresentasikan makna tersebut seperti :

Tawuran antar pelajar, tawuran antar desa, dan lebih memprihatinkan lagi tawuran antar mahasiswa. Jelas ini menjadi tandatanya besar bagi kita yang mengetahui atau mendalami makna ikrar tersebut. Mengapa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sakit, bangsa yang mudah terprovokasi oleh isu-isu yang kebenarannya masih dipertanyakan,bahkan cenderung mementingkan diri sendiri (egois).Sumpah yang telah tertanam sejak zaman dahulu dan dipegang teguh oleh seluruh kalangan masyarakat telah dikhianati oleh mayoritas pemuda sekarang, janji yang sudah diucapkan dilacuri oleh bangsa.

Memang layak menjadi bahan renungan untuk kita semua sebagai generasi muda yang menjunjung tinggi BHINEKA TUNGGAL IKA,  yang menjadi alat pemersatu bangsa, yang dilandasi dengan semangat gotong royong, yang sejatinya hal ini sangat sakral dalam kehidupan masyarakat. Padahal alangkah indahnya hidup dalam perdamaian,saling memberi, saling mengasihi,dan saling menyayangi menjadi modal dasar untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa serta Negara ini.

Karena pejuang-pejuangterdahulu yang membuat kita bebas dari penjajahan.Mereka berjuang tanpa pamrih dan tidak pernah memikirkan upah, jangankan upah nyawa merekapun menjadi taruhan agar Negara Indonesiatetap MERDEKA.
“untuk KAU yang sadar, jangan hanya DIAM. Jika kau DIAM, maka KAUlah yang paling berdosa